Istriku tidak cantik, standar dan biasa saja. Aku juga sadar
bahwa dia tidak cantik dan kalau bersanding denganku maka aku nampak
lebih rupawan dari dia. Badannya kecil ada dibawah dadaku, juga
kulitnya agak hitam, lebih putih kulitku, satu lagi kakinya agak
pincang, yang kanan lebih kecil sedikit daripada yang kiri.
Aku
menyadarinya ketika aku sudah menikahinya, namun aku sadar bahwa aku
telah memilih dia dengan ikhlas dihatiku, kan aku yang memilih, bukan
dia yang memaksa, dan walau istriku tidak cantik, namun aku
mencintainya. Allah taburkan rasa cinta itu ketika malam pertama aku
bersamanya.
Dimataku dia tetap tidak cantik, namun aku nyaman
bila melihat senyumannya. Dia selalu menerima apa adanya aku, sempat
aku pulang tidak bawa gaji seperti yang dijanjikan di lembar penerimaan
karyawan bahwa gajiku tertera 4 juta sekian-sekian, namun karena aku
selalu terlambat dan juga sering bolos lantaran mengantar si kecil ke
rumah sakit dan juga si sulung ke sekolah maka hampir 40 % gajiku
dipotong.
Subhanallah dia tidak bersungut, malah segera bersiap
menukar menu makanan dengan yang lebih sederhana dan bersikeras
meminjam komputer butut kami untuk menulis artikel yang dikirimkannya
ke beberapa majalah yang terkadang satu atau dua artikel ditayangkan,
dan baginya itu sudah Alhamdulillah bisa menambah sambung susu anakku.
Istriku
tidak cantik, namun aku ingat, banyak sekali sumber daya alam yang
buruk bahkan legam dan membuat tangan kotor namun tetap dicari, diburu
dan dipertahankan orang, seperti batubara. Istriku mungkin bukan emas,
dia mungkin batubara, keberadaannya selalu menghangatkan hatiku dan
selalu membuatku tidak merasakan resah.
Aku membayangkan bila
aku menyimpan batubara satu kilo dirumahku dibandingkan dengan
menyimpan emas satu kilo dirumahku, maka aku tidak akan dapat berjaga
semalaman bila emas yang kusimpan. Namun bila batubara yang ku simpan,
aku masih punya izzah ada barang yang ku simpan yang cukup berharga,
namun aku tetap dapat tidur nyenyak dengannya.
Bayangkan bila
istriku sangat cantik, mungkin aku tidak akan tenang membayangkan dia
ke pasar dilirik semua lelaki, membayangkan dia sms-an dengan bekas
pacar-pacarnya dulu, membayangkan mungkin dia bosan padaku. Akh.. aku
bersyukur istriku tidak cantik sehingga aku bisa tidur nyenyak walau
banyak nyamuk sekalipun. Istriku tidak cantik, namun dia adalah istri
terbaik untukku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar